- Diculik Selama 3 Hari, Pelaku Minta Anak Ditukar dengan Istrinya — Korban Kini Selamat dan Didampingi LPA
Penekanan pada kasus penculikan anak yang dilakukan oleh anggota keluarga sendiri dengan motif tekanan pribadi, serta peran cepat LPA dan aparat hukum dalam menyelamatkan korban dan mendampingi pemulihan traumatisnya.
Pesawaran – Media-Siber.com
Seorang anak berusia 9 tahun berinisial AK, warga Desa Way Kepayang, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, menjadi korban penculikan oleh pamannya sendiri, KK (36 tahun). Korban sempat menghilang selama 3 hari sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat di kawasan PRJ Panjang, Bandar Lampung, Kamis pagi (17/4/2025).
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Pesawaran, Evi Susina, memastikan bahwa pihaknya akan mendampingi korban dan keluarganya hingga tuntas, termasuk dalam pemulihan trauma yang dialami AK.
-
“Kami akan terus dampingi hingga ke ranah hukum dan juga pemulihan psikologis. Korban saat ini sudah kami antar ke rumah orang tuanya dan akan dibawa ke Polres Pesawaran untuk proses selanjutnya,” ujar Evi, yang juga merupakan anggota DPRD Pesawaran Fraksi Gerindra.
Kronologi Penculikan:
Menurut Evi, korban diculik oleh pamannya saat jam istirahat sekolah pada Selasa, 15 April 2025. Pelaku membawa AK tanpa seizin orang tua dan membawanya hingga ke kawasan Bandar Lampung.
Korban ditemukan saat sedang makan di sebuah warung. Ia sempat berkata kepada pemilik warung bahwa ia tidak ingin ikut dengan “om”-nya. Merasa curiga, pemilik warung meminta pelaku menelepon orang tua korban. Namun, pelaku justru melarikan diri dan meninggalkan korban.
-
“Pelaku kabur dengan alasan mau menelepon, tapi malah lari. Korban kemudian diamankan dan dibawa ke Polsek Teluk Betung Selatan sebelum kami jemput,” jelas Evi.
Motif: Permasalahan Keluarga
Kepala Desa Way Kepayang, Haiyun, mengonfirmasi bahwa motif penculikan diduga karena konflik rumah tangga pelaku. Pelaku disebut ingin menukar korban dengan istrinya yang pergi meninggalkannya ke Palembang.
-
“Pelaku sempat menelepon meminta agar istrinya dikembalikan dan akan ditukar dengan AK. Ini jelas bukan hanya masalah keluarga, tapi sudah masuk ranah kriminal penculikan anak,” tegas Haiyun.
Setelah mendapat laporan dari keluarga korban, pihak desa bersama Babinkamtibmas langsung mendampingi keluarga untuk melapor ke Polsek Kedondong dan Polres Pesawaran.
Pemulihan Trauma Korban
Meski dalam kondisi selamat, korban mengalami tekanan psikologis. Evi mengatakan bahwa AK sempat mengaku hanya dicubit oleh pamannya selama dalam penculikan, namun pemulihan psikologis tetap akan menjadi fokus utama LPA.
-
“Kami akan hadirkan psikolog anak untuk membantu AK pulih. Syukurnya, saat ini AK masih terlihat ceria meski sempat mengalami kejadian traumatis,” tambah Evi.
Apresiasi untuk LPA dan Aparat
Sebagai perwakilan keluarga korban, Kades Haiyun menyampaikan apresiasi mendalam kepada aparat penegak hukum dan LPA Pesawaran.
-
“Kami ucapkan terima kasih kepada Bu Evi dan seluruh pihak yang telah membantu mengembalikan AK ke keluarganya. Ini bentuk sinergi yang luar biasa,” pungkasnya.
(Kie, Media-Siber.com)