Panen Bawang Merah Brebes di Sukadadi: Dari Lahan Desa Menuju Jalan Kesejahteraan Petani

BUMDes bukan sekadar usaha desa, tapi mesin ekonomi yang bisa mengubah nasib petani Sukadadi.

 

MEDIA-SIBER.COM | Pesawaran

Program pengembangan bawang merah Brebes oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sukadadi, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, mulai menunjukkan hasil menjanjikan. Panen perdana beberapa waktu lalu sukses membuktikan bahwa desa mampu mandiri menggerakkan ekonomi melalui sektor pertanian.

 

Kepala Desa Sukadadi, Rudi Maryoto, menjelaskan bahwa budidaya bawang merah merupakan langkah strategis di tahun 2025. “Melalui ketahanan pangan tahun 2025 ini, BUMDes memilih mengembangkan bawang merah Brebes karena memiliki nilai pasar stabil dan permintaan tinggi. Apalagi sekarang harganya mencapai Rp35 ribu per kilo,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (04/10/2025).

BANYAK DIBACA :  Gubernur Mirza: Seluruh Instansi Harus Suport Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lampung

 

  • Menurutnya, meski alokasi anggaran dari Dana Desa (DD) untuk BUMDes baru 20 persen atau sekitar 60 persen terealisasi, keuntungan yang diraih sudah mencapai 15–20 persen. “Artinya, usaha ini sangat potensial. Tahun depan kita akan memperluas lahan dari dua hektare yang ada saat ini,” tambahnya.

 

BANYAK DIBACA :  Jelang PSU Pesawaran, Intelkam Polda Lampung dan FKW-KP Sinergi Jaga Stabilitas Keamanan

Selain bawang merah, Desa Sukadadi juga menanam cabai merah sebagai komoditas tambahan. Bahkan, sejumlah pengusaha bawang merah telah menyatakan siap menjadi mitra dan menampung hasil panen dari BUMDes.

 

Namun, di balik optimisme itu, masyarakat masih mengeluhkan kondisi infrastruktur jalan yang belum mulus hingga ke pelosok dusun. Hal ini menyulitkan bongkar muat hasil panen bawang, padi, maupun cabai. “Desa Sukadadi ini letaknya dekat komplek perkantoran kabupaten, tapi banyak jalan berlubang. Kami berharap Pemkab Pesawaran ikut memperhatikan pembangunan jalan untuk memperkuat perekonomian desa,” tegas Maryoto.

BANYAK DIBACA :  "Ribuan Massa Demo, Lampung Tetap Kondusif – SMSI Beri Apresiasi untuk Gubernur, TNI-Polri, Mahasiswa, hingga Ojol"

 

Meski Pemdes Sukadadi telah menganggarkan pembangunan jalan lingkar desa melalui DD 2026, keterbatasan anggaran membuat pembangunan belum bisa maksimal. Oleh karena itu, sinergi pemerintah daerah dinilai penting untuk mempercepat penguatan ekonomi desa berbasis pertanian.

 

Jika program ini terus berkembang, Sukadadi bukan hanya menjadi desa penyangga kebutuhan pangan lokal, tetapi juga simbol bagaimana BUMDes mampu membawa kesejahteraan bagi petani sekaligus membuka peluang usaha baru bagi masyarakat desa.

 

(RED, MEDIA-SIBER.COM/Zaenal)

Related posts