120 Tahun Bagelen: Menyulam Tradisi, Merawat Warisan Leluhur
- Sejarah dan Identitas Lokal: Napak tilas kolonisasi Hindia Belanda dan perjalanan desa tertua dari program transmigrasi.
- Budaya dan Kearifan Lokal: Kirab budaya, nyekar leluhur, dan tradisi bersih desa sebagai bagian dari perayaan tahunan.
- Pemberdayaan Pemuda dan Semangat Kolektif: Pesan kepala desa untuk generasi muda agar kreatif, kompak, dan menjunjung nilai luhur.
MEDIA-SIBER.COM | Pesawaran
Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, kembali menggelar rangkaian perayaan tradisi tahunan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Desa yang ke-120. Momentum ini diawali dengan kirab budaya keliling desa dan kegiatan bersih desa yang menjadi tradisi masyarakat setempat setiap tahun.
Uniknya, peringatan ini bertepatan dengan datangnya Tahun Baru Islam atau Soruwon dalam tradisi Jawa, yang semakin memperkuat nilai spiritual dan budaya lokal warga. Selama satu bulan penuh, warga akan melaksanakan berbagai kegiatan, mulai dari perlombaan, pentas kesenian, hingga napak tilas sejarah pendirian desa.
Kepala Desa Bagelen, Merdi Parmanto, menyebutkan bahwa desa ini dibentuk pada tahun 1905 melalui program kolonisasi oleh pemerintah Hindia Belanda, dengan memindahkan penduduk dari Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah ke Lampung. Desa ini tercatat sebagai desa transmigrasi pertama di Indonesia.
-
“Kegiatan ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah cara kami menghargai perjuangan para leluhur yang merintis desa ini dari nol, di masa penjajahan,” ujar Merdi, Senin (30/06/2025).
Seluruh elemen masyarakat terlibat aktif dalam kegiatan yang digelar, termasuk nyekar atau ziarah ke makam para tokoh dan mantan kepala desa. Pemdes juga akan memberikan penghargaan kepada para mantan kepala desa yang masih hidup, sebagai bentuk penghormatan atas pengabdian mereka.
Merdi mengajak masyarakat untuk terus menjaga kekompakan dan nilai-nilai luhur yang diwariskan para pendahulu.
-
“Bersatu, rukun, dan menjalin silaturahmi adalah inti dari warisan budaya kita. Ini harus dijaga agar generasi selanjutnya tetap menghormati akar sejarahnya,” ujarnya.
Ia juga memberikan pesan khusus kepada generasi muda Desa Bagelen.
-
“Saya harap anak-anak muda bisa lebih kreatif, inovatif, tapi tetap menjaga tata krama. Punya rasa memiliki terhadap desa sendiri itu penting agar apa yang sudah ada bisa terus dirawat,” tambahnya.
Dengan semangat peringatan 120 tahun, Desa Bagelen menunjukkan bahwa tradisi bukanlah beban masa lalu, melainkan jembatan untuk membangun masa depan yang lebih berbudaya, harmonis, dan maju.
(RED-KIE, MEDIA-SIBER.COM)
😲 Pernah Dengar Desa Berusia 120 Tahun yang Masih Hidupkan Tradisi?
Kirab keliling desa, ziarah tokoh, & napak tilas sejarah kolonisasi Belanda!
Asli, bikin merinding!
📲 Baca selengkapnya di MEDIA-SIBER.COM
#DesaBagelen #HUT120Tahun #NapakTilasTransmigrasi #TradisiLampung #MEDIA_SIBER #GenerasiPenerus #PemudaBerkarya